Sabtu, 25 Agustus 2012

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA Ny.S UMUR 29 TAHUN P2A0 DENGAN NIFAS NORMAL DI BPS Ny. ARI GEMOLONG SRAGEN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
         Penyebab kematian terbesar kematian ibu di indonesia adalah perdarahan (60%), abortus (10%), infeksi (9 %), toxemia (7 %), akibat meningkatnya angka kematian ibu (AKI) ini disebabkan juga karena ib mengalami komplikasi tidak mampu mendapatkan pertolongan. Setelah itu, dikarenakan oleh keempat keterlembatan mengenai tanda bahaya, keterlambatan dalam mencapai sarana pelayanan yang tepat disarana pelayanan memadai dan keterlambatan dalam memperoleh pelayanan yang tepat disarana eksehatan (Sarwono, 1998).
         Masa nifas adalah dimulai setelah melahirkan plasenta berakhir ketika alat-alat kandungan berakhir seperti keadaan sebelum hamil. Asuhan masa nifas diperlukan dalamperiode ini karena merupakan massa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama (Saifuddin, 2002).         
         Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul “ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA Ny.S UMUR 29 TAHUN P2A0 DENGAN NIFAS NORMAL DI BPS Ny. ARI GEMOLONG SRAGEN.”



1.2  TUJUAN
1.1.1  Tujuan Umum
         Dapat melakuakn asuhan kebidanan pada ibu dengan nifas normal menggunakan 7 langkah manajemen varney dan melakukan pendokumentasian menggunakan SOAP secara komperhensif.
1.1.2  Tujuan Khusus
a.       Dapat melakukan pengkajian data baik data subyektif maupun obyektif pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
b.      Dapat membuat interpretasi data dengan tepat pada pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
c.       Dapat menentukan diagnosa/masalah potensial dan antisipasi pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
d.      Dapat menentukan tindakan segera yang tepat untuk pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
e.       Dapat membuat perencanaan tindakan yang tepat untuk pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
f.       Dapat melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat dengan baik pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
g.      Dapat melakuakn evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan dari awal sampai akhir pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.

BAB II
TINJAUAN TEORI


A.          Pengertian Nifas
Masa nifas (Puerperium) adalah masa pulihnya kembali muali dari partus selesai sampai kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu (Mochtar, 1998 : 115).
B.           Tahap Masa Nifas
Nifas dibagi menjadi 3 periode :
a.       Puerperium dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan
b.      Puerperium inter medial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu
c.       Remot puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu – minggu, berbulan – bulan dan bertahun – tahun.

C.          Fisiologi Nifas
Menurut Mochtar (1998) pada ibu nifas akan mengalami sebagai berikut:
1.      Involusio
Adalah pulihnya kembali alat-alat genetalia dan jalan lahir setelah plasenta lahir sampai mencapai keadaan seperti prahamil
a.       Involusio rahim
Pengertian rahim, karena :
-          Isi darah dalam rahim telah keluar
-          Otot – otot dinding rahim mengecil oleh proses autolysis (penghancuran jaringan otot) dimana zat protein dinding rahim dipecah, diabsorbsi dan kemudian dibuang dengan air kencing



b.      Involusio tempat plasenta
Setelah persalinan, tempat plasenta merupakan tempat dengan permukaan kasar, tidak rata, kira-kira sebesar telapak tangan dengan tepat luka ini mengecil dan sembuh kembali setelah 6 minggu post partum
c.       Luka jalan lahir
Luka-luka pada jalan lahir bila tidak ada infeksi, akan sembuh dalam waktu 7-10 hari
d.      Perubahan pembuluh darah rahim
Dalam kehamilan uterus mempunyai banyak pembuluh-pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak maka arteri harus mengecil lagi dalam nifas
e.       Perubahan pada servik dan vagina
Beberapa hari setelah persalinan, ostium-eksternum dapat dilalui oleh 2 jari pinggir-pinggirnya tidak rata, retak-retak karena robekan dalam persalinan. Vagina yang sangat diregangkan waktu persalinan lambat laun mencapai ukuran-ukuran normal
Pada minggu ke 3 post partum rugae mulai tampak kembali
f.       Dinding perut dan peritoneum
Setelah persalinan dinding perut longgar karena di regang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu
g.      Rasa sakit
After paints karena kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2 – 4 hari post partum
2.      Lochea
Adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina pada masa nifas normal, bau anyir dan tidak busuk

a.       Lochea Rubra
Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernix kaseosa, lanugo dan mekoneum selama 2 hari post partum
b.      Lochea Sanguilenta
Berwarna merah kecoklatan berisi darah dan lendir hari ke 3-7 post partum
c.       Lochea Serosa
Berwarna kuning, cair dan berdarah pada hari ke 7-14 post partum
d.      Lochea Alba
Cairan putih setelah 2 minggu
e.       Lochea Purulenta
Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
f.       Locheastatis
Lochea yang tidak lancar keluarnya
(Mochtar, 1998 : 116)
3.      Laktasi
Masing – masing buah dada terdiri dari 15-24 labus yang terletak radiar dan terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap labus terdiri dari lobula yang terdiri pula dari acini. Acini ini menghasilkan air susu, tiap lobulus mempunyai cairan halus untuk menghasilkan dan mengalirkan air susu. Tiap lobulus mempunyai saluran halus untuk mengalurkan air susu, pembentukan ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin yang berasal dari bagian depan kelenjar umbi. Selama terbentuk zat ini hormons esterogen oleh uri pembentukan prolaktin terlambat. Dengan terhentinya pengaruh esterogen selama persalinan, maka produksi prolaktin meningkat keadaan ini menyebabkan kelenjar mammae membentuk ASI. Pembentuk ASI dimulai 3-4 jam post partum. Hormon oksitosin memegang peranan penting dalam mekanisme pengeluaran ASI dari seluruh kelenjar
(Sarwono, 2002 : 238)      

  1. Nasehat – Nasehat Pasca Ibu Melahirkan
1.   Early Ambulation (Mobilisasi Dini)
               Adalah tindakan membimbing pasien keluar dari tempat tidur dan membimbing selekas mungkin berjalan.
Keuntungan:
a.       Pasien merasa lebih sehat dan kuat
b.      Fungsi usus dan kemih baik
c.       Mengajarkan kepada ibu untuk memelihara bayinya sendiri.
2.   Diet
Makanan harus bergizi cakupan kalori, protein, banyak sayuran, dan buah untuk memulihkan tenaga, pembentukan dan pengeluaran ASI
3.   Miksi dan defekasi
a.       Miksi harus ada 6 jam post partum
b.      Defekasi harus ada 3 jam post partum
4.   Perawatan Payudara
a.       Menjaga payudara tetap bersih dan kuning, terutama putting susu
b.      Menggunakan BH yang menyokong payudara
c.       Apabila putting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar pada sekitar putting susu
d.      Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selam 24 jam, ASI dapat diminumkan dengan sendok.
5.   Pemeriksaan paska persalinan
a.       Pemeriksaan umum
b.      Keadaan umun
c.       Payudara
d.      Dinding perut
e.       Secret yang keluar
f.       Keadaan alat kandungan
6.   Senam nifas
      Tujuan
a.       Mengurangi rasa sakit pada otot-otot
b.      Mengencangkan otot-otot perut
c.       Memperbaiki perdarahan
d.      Melancarkan pengeluaran lochea
e.       Mempercepat involusio
f.       Menghindari kelainan
         7.   Nasehat ibu post partum
a.       Follow up
b.      Susukan bayi anda sesegera mungkin
c.       Mengajarkan senam nifas
d.      Untuk kesehatan ibu bayi dan keluarga maka ber-KB lah
e.       Imunisasikan bayi anda




  1. Seksualitas Post Partum
1.      secara fisik aman melalui hubungan – hubungan suai istri begitu darah merah berhenti, dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina tanpa rasa sakit. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri maka aman untuk melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
2.      banyak budaya yang memiliki tradisi menunda masa hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu. Misalnya 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan tergantung pada pasangan yang bersangkutan.

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS
PADA Ny.S UMUR 29 TAHUN P2A0 DENGAN NIFAS NORMAL
 DI BPS Ny. ARI GEMOLONG SRAGEN

Tanggal /Jam Masuk        : 12 Desember 2011/ 10.00 WIB
Bidan                               : Bidan Aryanti
Tempat                            : BPS Ny. ARI                              
I.     PENGKAJIAN
Tanggal / jam              : 12 Desember 2011/14.10 WIB
A.  Data Subyektif
Identitas Pasien                                Nama Suami
Nama                 : Ny. S                     Nama               : Tn. R
Umur                 : 29 tahun                Umur               : 30 tahun
Suku/bangsa      : Jawa/Indonesia     Suku/bangsa    : Jawa/Indonesia
Agama               : Islam                     Agama             : Islam
Pendidikan        : SMA                     Pendidikan      : S1 Fisioterapi
Pekerjaan           : Swasta                  Pekerjaan         : Swasta
Alamat              : Candirejo Rt 7 Kwangen, Gemolong

1.      Alasan Datang
Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya pada tangal 12 Desember 2011  jam 12.10 WIB dan saat ini ibu mengatakan badannya lemas dan perutnya mules.

2.      Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang
    1. Para     : 2,  A  : 0, Hidup : 2
    2. Usia Kehamilan           : 39  minggu
    3. Kelainan selama hamil: tidak ada
    4. Tanggal persalinan      : 12 Desember 2011 Jam : 12.10 WIB
    5. Jenis persalinan           : normal
    6. Lama persalinan          : Kala I                        =  7 jam 
Kala II           = 15 menit
Kala III          = 10 menit
Kala IV          = 2 jam 
    1. Perdarahan                  : Kala I                        : - cc
Kala II           : 100 cc
Kala III          : 150 cc
Kala IV          : 75 cc 
Jumlah           : 325 cc
    1. Penyulit dalam persalinan       : tidak ada
    2. Penolong                     : Bidan
    3. Kelainan bawaan         : tidak ada
    4. Anak                           : hidup. Tunggal
BB     : 3,2 Kg
PB      : 50 cm
3.      Rawat Gabung     : ya
Alasan                  : untuk memudahkan bayi mendapatkan ASI dan mendekatkan ibu dengan bayinya.
4.      Riwayat Menstruasi
a)      Menarche                : 14 tahun
b)      Lama                       : 7  hari
c)      Warna                     : Merah Segar
d)     Siklus                      : 28 hari
e)      Banyaknya              : 3 - 4x ganti pembalut/hari
f)       Keluhan                  : tidak ada
g)      Amenorea               : tidak ada
5.      Riwayat Perkawinan
a.       Umur waktu menikah : 21 tahun
b.      Kawin berapa kali       : Ibu mengatakan 1 kali menikah
c.       Lama perkawinan        : Ibu mengatakan 8 tahun menikah
d.      Jumlah anak                 : Ibu mengatakan mempunyai 2 anak

6.      Riwayat kesehatan
a.       Riwayat kesehatan sekarang   : ibu mengatakan badannya lemas dan perutnya mules setelah persalinan
b.      Riwayat kesehatan yang lalu  : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi)  dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
c.       Riwayat kesehatan keluarga   : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak menderita penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi)  dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).

7.         Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu
Hamil ke-
Komplikasi
Tempat persalinan
UK
Jenis persalinan
Penolong
Nifas
Anak
Ket
Lact
perdarahan
infeksi
JK
BB
PB
1

-
BPS Ny. Ari

HAMIL
39mg

INI
normal
Bidan ari
lancar
-
-
L
3400 gram
50 cm
7 thn


8.      Riwayat KB
JENIS
LAMA PENGGUNAAN
KAPAN DROP OUT
ALASAN DROP OUT
KB Suntik 3 bulanan
7 tahun
2011
Ingin mempunyai anak kedua

·                                                                   Rencana ber KB   : Ibu mengatakan ada rencana ber-KB.
·                                                                   Jenis Kontasepsi   : KB Suntik 3 bulanan
·                                                                   Kapan       : Setelah bayinya lahir
·                                                                   Tanggapan suami  : Suami mendukung ibu untuk ber-KB.
·                                                                   Jumlah anak yang diinginkan       : 2 orang

9.      Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari – Hari
KEBUTUHAN
POST
# Pola Makan
   Frekuensi
   Porsi
   Jenis makanan
   Makanan pantang
   Keluhan
   Merokok
   Minuman keras
   Minum jamu
# Pola Minum
   Frekuensi
   Jenis
   Keluhan

1 kali
1 piring
Nasi, lauk,sayur
Tidak ada
Tidak ada
Tidak
Tidak
Tidak

I kali
Air Putih
Tidak Ada
# Istirahat
   Lama Tidur
   Keluhan

1 jam
Tidak ada
# Personal Hygiene
   Mandi
   Keramas
   Sikat Gigi
   Ganti Pakaian
   Keluhan

Sibin
Belum
Belum
1 kali
Tidak ada
# Kehidupan seksual
    Frekuensi
    Keluhan
Belum dikaji
Belum dikaji
Belum dikaji
# Eliminasi
   Frekuensi BAK
   Warna
   Bau
   Keluhan
   Frekuensi BAB
   Warna
   Bau
   Konsistensi
   Keluhan

2 kali
Kuning jernih
Khas
Tidak ada
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum

10.         Data Psikologi
    1. Tanggapan ibu terhadap kelahiran bayinya
Ibu mengatakan sangat senang dengan kelahiran bayinya dan dapat lahir dengan selamat dan keadaan bayinya sehat.
    1. Tanggapan suami/keluarga atas kelahiran bayinya
Senang atas kelahiran bayinya
    1. Dukungan yang diberikan suami / keluarga
Suami memberi dukungan mental pada ibu dan menyediakan kebutuhan ibu dan bayinya dan membantu urusan rumah tangga nanti.
    1. Rencana menyusui bayinya
Ya, segera setelah bayinya lahir sampai berumur + 2 tahun.

11.  Data Sosial – Budaya
a.       Hewan Peliharaan                        : ibu tidak memiliki hewan peliharaan seperti kucing atau anjing di lingkuangan rumahnya.
b.      Lingkungan                      : bersih dan nyaman.
c.       Adat istiadat                    : Sepasaran (BBL)
  Selapanan (BBL)
d.      Hubungan antara manusia: Hubungan ibu dengan masyarakat baik
e.       Hubungan dengan suami dan keluarga : baik
f.       Kegiatan sosial                 : Ibu aktif dalam kegiatan di kampong

12.  Data Spiritual
Ibu mampu menjalankan ibadanya dengan baik seperti tekun pengkajian rutin, ibu aktif sholat 5 waktu
13.  Pengetahuan Ibu
a)      Tentang Masa Nifas    : ibu sudah mengetahui sedikit mengenai proses pada masa ifas seperti pemberian ASI, perawatan payudara, perawatan bayi baru lahir, dan lain – lain.
b)      Tentang menyusui/makanan bayi        :
Manfaat ASI             : ibu sudah mengetahui bahwa dalam ASI  terkandung gizi yang lebih tinggi di banding susu formula.
Perawatan payudara :  ibu mengatakan bahwa ibu sudah mengerti tentang cara perawatan payudara
Makanan bayi           :  ibu mengatakan bahwa bayinya hanya boleh mendapatkan ASI saja samapi usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali vitamin dan obat.
c)      Tentang Perawatan bayi : ibu mengatakan sudah mengetahui  tentang caraperawatan bayi
d)     Pengetahuan ibu tentang senam nifas : Ibu mengatakan kurang tahu
e)      Tentang alat KB          : ibu sudah mengetahui tentang alat kontrasepsi.

B.   Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Fisik                     
a.       Keadaan umum       :  Baik              Kesadaran           :  CM
b.      Vital Sign                : TD  : 120/70 mmHg              N : 82 x/ menit
                                  S     : 370C                             R : 22x/ menit 
c.       BB  sebelum hamil : 46 kg 
BB sekarang           : 59 kg
d.      TB                           : 158 cm
e.       LILA                      : 27 cm
2.      Pemeriksaan Fisik
a.       Kepala dan Leher
·      Rambut            : warna hitam, bersih, pertumbuhan baik, kulit kepala tidak ada lesi
·      Wajah              :  tidak ada oedem, simetris
·      Mata                : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada sekret
·      Hidung            :  bersih, tidak ada polip, simetris, tidak ada secret
·      Mulut              :  bersih, warna kemerahan, siemtris
·      Gigi                 :  gigi tidak ada caries, tidak ada karang gigi
·      Gusi                :  warna kemerahan, tidak ada oedem
·      Bibir                : warna merah, ada kelembapan, simetris, tidak ada lesi
· Telinga            : bersih,tidak ada serumen
2.      Leher      : Kelenjar thyroid      : tidak ada pembengkakan
Kelenjar Parotis      : tidak ada pembengkakan
Bentuk                    : simetris
Massa                      : tidak ada massa
Kekakuan                : tidak ada
3.      Dada
Auskultasi jantung            : normal
Auskultasi paru                 : normal
Bentuk                              : simetris
4.      Payudara
Pembesaran                       : Ada
Bentuk dan ukuran           : Simetris
Warna                                : Normal
Keadaan putting               : Menonjol
Pengeluaran                       : Ada
Jenis                                  : Kolostrum
Hyeprpigmentasi               : Areola
Benjolan                            : Tidak ada benjolan / massa
Nyeri                                 : Tidak nyeri
KGB Axila                        : tidak ada pembesaran

5.      Abdomen                     :
TFU                       : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi              : Baik
Konsistensi            : Teratur

6.      Genetalia                      :
·         Oedem                        : tidak ada oedem
·         Varices            : tidak ada varices
PPV                             :
·         Warna Loche   : Merah
·         Jenis                 : Rubra
·         Banyaknya      : 1-2 kali ganti pembalut/hari, penuhnya 75 cc
·         Bau                  : Khas Darah
Infeksi                         : Tidak ada
Kelenjar Bartholini      : tidak ada oedem, massa maupun cairan abnormal.
7.      Perineum dan Anus      :
·         Luka jahitan    : tidak ada
·         Keadaan luka  : tidak infeksi
·         Tanda radang  : tidak ada radang
·         Keadaan vulva            : normal
·         Anus                : tidak haemorroid
·         Kelainan          : tidak ada
8.      Ekstremitas                   :
·         Atas                 : Baik
·         Bawah             : Baik
·   Oedem                  : tidak ada
·   Varices                  : tidak ada
·   Kuku jari               : kemerahan
·   Reflek patella        : +/+    
9.      Obat – obatan yang dipakai                 :
Etamox                        3 x 500 mg/ hari
Asam Mefenamat        3 x 500 mg/ hari
10.  Pemeriksaan Penunjang                        : tidak dilakukan pemeriksaan

II.       INTERPRETASI DATA
Tanggal / jam       : 12 Desember 2011/ 14.15 WIB
1.      Diagnosa Kebidanan
Ny. S  P2A0 umur 29 tahun  2 jam post partum dengan nifas normal.
Dasar Subyektif :    ibu mengatakan telah melahirkan bayinyaa 2 jam yang lalu dan sekarang badannya masih lemas serta perutnya terasa mules.
Dasar Obyektif  :    KU        : Baik               Kesadaran : composmentis
                                VS         : T  : 120/70 mmHg       R : 22 x/menit
                                                N : 82 x/menit              S : 370C
TFU     : 2 jari dibawah px
Kontraksi uterus : keras, konsistensi uterus:  teratur
PPV     : Lochea Rubra, Warna Merah, Banyaknya 75 cc.
Pemeriksaan Payudara :
·         Pembesaran                       : Ada
·         Bentuk dan ukuran           : Simetris
·         Warna                               : Normal
·         Keadaan putting               : Menonjol
·         Pengeluaran                      : Ada
·         Jenis                                  : Kolostrum
·         Hyeprpigmentasi               : Areola
·         Benjolan                            : Tidak ada benjolan / massa
·         Nyeri                                 : Tidak nyeri
2.      Masalah
Tidak ada
III.    DIAGNOSA POTENSIAL dan ANTISIPASI                      
Tidak ada
IV.    TINDAKAN  SEGERA                       
Tidak ada
V.       PERENCANAAN
Tanggal/Jam : 12 Desember 2011/ 14.20 WIB
1. Observasi KU ,VS, PPV. TFU, dan kontraksi uterus.
2. Beritahu ibu tentang penyebab mules
3. Anjurkan  ibu untuk melakukan mobilisasi dini.
4. Beritahu ibu tentang cara menjaga personal hygine.
5. Beritahu ibu cara menyusui yang benar
6. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan.
7. Anjurkan ibu untuk makan – makanan yang bergizi seimbang.
8. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
9. Berikan terapi.

VI.         IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam : 12 Desember 2011/ 14.20 WIB
1)      Mengobservasi KU ,VS, PPV. TFU, dan kontraksi uterus.
2)      Memberitahu ibu tentang penyebab mules : disebabkan oleh adanya kontraksi dari uterus untuk kembali ke keadaan semula sebelum hamil.
3)      Menganjurkan  ibu untuk melakukan mobilisasi dini           seperti mulai miring, duduk dan benjalan – jalan.
4)      Memberitahu ibu tentang cara menjaga personal hygine      :
·         Kebersihan mandi 2 x sehari.
·         Saat setelah BAK / BAB mencuci vulva hingga bersih dari depan ke belakang.
·         Mengganti pembalut bila penuh atau 2 – 3 x sehari.
5)      Memberitahu ibu cara menyusui yang benar            :
·         Bayi diletakkan di lengkung tangan ibu, telapak tangan ibu memegang bokong dan kepala bayi menghadap ke payudara ibu, perut bayi menempel perut ibu.
·         Kepala, telinga dan bahu sejajr satu garis lurus.
·         Oleskan sedikit air susu ibu ke putting susu ibu dan areola.
·         Sangga payudara ibu dengan tangan, kemudian rngsang mulut bayi agar membuka dengan menggunakan putting susu ibu.
·         Masukkanputting susu ibu dan sebagian areola segera setelah bayi membuka mulut.
·         Perhatikan bayi selama menyusui agar tidak tersedak.
·         Bila bayi sudah puas keluaran putting susu secara perlahan dengan menarik perlahan dagu bayi atau dengan memasukkan jari kelingking dari sisi mulut bayi.
·         Oleskan sedikit air susu ibu ke putting dan areola dan biarkan sampai kering.
6)      Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan.
7)      Menganjurkan ibu untuk makan – makanan yang bergizi seimbang.
8)      Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
9)      Memberikan terapi    :
Etamox                     3 x 500 mg/ hari
Asam Mefnamat       3 x 500 mg/ hari
        

VII. EVALUASI
Tanggal/Jam : 12 Desember 2011/ 14.20 WIB
1.      KU    : Baik               Kesadaran : composmentis
   VS       : T  : 120/70 mmHg       R : 22 x/menit
                          N : 82 x/menit              S : 370C
TFU     : 2 jari dibawah px
Kontraksi uterus : keras, konsistensi uterus:  teratur
PPV     : Lochea Rubra, Warna Merah, Banyaknya 75 cc.
2.    Ibu sudah paham jika perutnya itu mules disebabkan karena adanya kontraksi rahim untuk kembali ke bentuk semula.
3.    Ibu sudah bisa miring, dudu dan berjalan – jalan.
4.    Ibu bersedia untuk menjaga personal hygiene.
5.    Ibu sudah mengetahui cara menyusui yang benar.
6.    Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sesuai keinginan dan kebutuhan bayinya.
7.    Ibu bersedia dan akan makan – makanan yang bergizi seimbang.
8.    Ibu bersedia untuk beristirahat yang cukup.
9.    Terapi telah diberikan pada ibu.


DATA PERKEMBANGAN

Tanggal /Jam      : 13 Desember 2011 / 07.00 WIB

              I.              Subyektif                :  
·         Ibu mengatakan rasa mules di perutnya sudah berkurang
·         Ibu mengatakan badannya sudah tidak lemas lagi.
·         Ibu mengatakan sudah menyusui bayinya dan ASI yang keluar lancar
·         Ibu mengatakan sudah mulai berjalan.

      II.          Obyektif          :  
KU      : Baik               Kesadaran :  Composmentis
            VS       : T  :  120 / 70  mmHg             S  :  36,5 0C
  N  :  84 x / menit                   R  :  24 x / menit
TFU     : 2 jari bawah pusat
Payudara                     : pengeluaran ASI lancar, jenis kolostrum
            Kontraksi uterus          : keras, konsistensi teratur
            PPV                             : lochea rubra, warna merah, banyak 4- 6 x ganti pembalut, penuhnya 100 cc

 III.            Assesment       :
Ny. S  P2A0 umur 29 tahun  2 jam post partum hari kedua dengan nifas normal.
 IV.            Penatalaksanaaan                    :   
Tanggal / jam   : 13 Desember 2011/ 07.30 WIB
a.    Observasi KU , VS, PPV, TFU, dan kontraksi uterus.
Mengobservasi KU, VS, PPV, TFU  dan kontraksi uterus.
KU                       : Baik             Kesadaran :  Composmentis
VS                       : T  :  120 / 70  mmHg S  :  36,5 0C
 N  :  84 x / menit         R  :  24 x / menit
TFU                     : 2 jari bawah pusat
Payudara              : pengeluaran ASI lancar, jenis kolostrum
Kontraksi uterus : keras, konsistensi teratur
PPV                     : lochea rubra, warna merah, banyak 4- 6 x ganti pembalut, penuhnya 100 cc

b.    Anjurkan ibu untuk terus menyusui bayinya secara on demand.
Menganjurkan ibu untuk terus menyusui bayinya secara on demand
                    Ibu bersedia untuk menyusui bayinya secara on demand
c.    Anjurkan ibu untuk cukup istirahat, makan – makanan yang bergizi dan minum yang cukup.
Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat, makan – makanan yang bergizi dan minum yang cukup
                    Ibu bersedia ibu untuk cukup istirahat, makan – makanan yang bergizi dan minum yang cukup
d.   Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada masa nifas.
Menjelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada masa nifas
        Tanda – tanda bahaya pada masa nifas          :
1.      Perdarahan dan pengeluaran abnormal.
2.      Sakit daerah perut atau punggung.
3.      Bengkak pada ekstremitas.
4.      Demam / muntah / sakit pada saat BAK.
5.      Sakit kepala terus – menerus / penglihatan kabur / nyeri ulu hati.
6.      Perubahan pada payudara       : payudara berubah enjadi merah, panas dan terasa sakit.
7.      Kehilangan nafsu makan dalam waktu lama.
8.      Rasa sakit / nyeri, kemerahan, panas disertai dengan area pada betis keras.
9.      Depresi ostpartum       ; perasaan sedih / tidak mampu mengasuh bayinya sendiri, perasaan letih, nafas terengah – rengah.
Ibu sudah mengetahui tanda – tanda bahaya pada masa nifas.
e.    Jelaskan pada ibu tentang pendidikan kesehatan ASI Eksklusif.
Menjelaskan pada ibu tentang pendidikan kesehatan ASI Eksklusif
1.      Pengertian ASI Eksklusif        : pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain.
2.      Manfaat ASI eksklusif                        :
·         Pada ibu                      : lebih hemat, melindungi dan mencegah kanker payudara, membentu menurunkan berat badan dan mengembalikan bentuk ideal tubuh ibu seperti sebelu hamil.
·         Pada bayi                     : mudah dalam memberikan dan lebih higienis, relatif aman dan kemungkinan terjadi alergi.
3.      Cara Penerapan ASI Eksklusif :
·         IMD selama 1 jam setelah kelahiran bayinya.
·         ASI Eksklusif diberikan pada bayi hanya ASI saja tanpa makanan tambahan atau minuman.
·         ASI diberikan secara on demand, setiap hari setiap malam.
·         ASI diberikan tidak menggunakan botol, cangkir, maupun dot.
4.      Cara penyimpanan ASI:
·         ASI dapat disimpan dalam botol gelas/ plastik, termasuk plastik klip ±80 – 100 cc.
·         ASI yang disimpan dalam frezer dan sudah dikeluarkan sebaiknya tidak digunakan lagi setelah 2 hari.
·         ASI beku perlu dicairkan dahulu dalam lemari es 40C
·         ASI tidak boleh dipanaskan.

5.      Jenis ASI
·         Kolostrum       : pencahar yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usu bayo baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI, duhasilkan pada hari pertama sampai hari keempat.
·         ASI Peralihan  : ASI ini diproduksi pada hari kelimasampai hari kesepuluh, komposisi protein semakin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang semakin tinggi.
·         ASI Matur       : ASI yang disekresikan pada hari kesepuluh sampai seterusnya, ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai enam bulan.
f.     Komposisi ASI       :
1.                  Imunoglobulin        : seperti IgA, IgM, IgD, dan IgE
2.         Lisozim            : terdapat dalam ASI sebanyak 6 – 300 ml / 1000 ml, fungsinya bakteriostatik terhadap enterobakteria  dan kuman gram (-)
3.                  Laktoperiodase: membantu membunuh streptococcus
4.                  lipase.                      : zat antivirus

Ibu sudah mengetahui tentang pendidikan kesehatan ASI Ekskluasif.

BAB   IV
PENUTUP


4.1.    Kesimpulan
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal dengan tujuh langkah varney, penulis mengambil kesimpulan     :
4.1.1.      Penulis telah mendapatkan pengalaman nyata dalam melakukan Asuhan kebidanan pada ibu nifas normal di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen.
4.1.2.      Hasil pengkajian yang penulis dapatkan yaitu Ny. S P1A0 post partum normal telah melahirkan dan badannya lemas, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu normal, riwayat persalinan normal, anak hidup jenis kelamin perempuan, BB 3200 gram, PB 50 cm, rawat gabung. Riwayat kesehatan di dalam keluarga tidak ada yang menderita apapun, kebiasaan sehari-hari dalam batas normal, ibu dan keluarga sangat senang atas kelahiran bayinya, ibu sedikit tahu cara perawatan payudara dan bayinya, alat kontrasepsi yang dipakai adalah KB suntik 3 bulanan. Data obyektif dalam batas normal, masalah perut ibu terasa mules, diagnosa potensial dan antisipasi tidak ada, tindakan segera tidak ada, intervensi observasi KU dan VS, observasi kontraksi uterus, observasi TFU dan PPV, beri KIE tentang penyebab mules, cara menjaga personal hygiene, cara menyusui yang benar, beri KIE tentang tanda bahaya nifas Evaluasi KU baik, ibu sudah tahu penyebab mules, cara menjaga personal hygiene, cara menyusui yang benar, ibu sudah tahu tanda bahaya nifas, Vital Sign T : 120/80 mmHg, N : 84 x/menit, S : 36,50C, R : 24 x/menit.
4.1.3.      Dalam pelaksanaan Asuhan kebidanan pada ibu nifas normal pada Ny. S tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek di lahan praktek

4.2.    Saran
4.2.1        Bagi Tenaga Kesehatan
-          Hendaknya selalu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan perkembangan IPTEK
-          Diharapkan dapat bekerjasama dalam mengatasi masalah yang akan timbul Bagi Rumah Sakit
4.2.2        Bagi Rumah Sakit
Diharapkan memiliki peralatan yang cukup untuk menangani masalah gawat darurat pada masa nifas
4.2.3        Bagi Pasien
Setelah diberikan asuhan diharapkan pasien dapat mengenali tanda bahaya pada masa nifas



















DAFTAR PUSTAKA




Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo


       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar