BAB
I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Persalinan merupakan suatu proses alami yang akan
berlangsung dengan sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat
terancam penyulit yang membahayakan ibu maupun janin sehingga memerlukan
pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai. Persalinan
pada manusia dibagi menjadi empat tahap penting dabn kemungkinan penyulit dapat
terjadi pada setiap tahap tersebut.
Kejadian Lilitan tali pusat
di leher dijumpai pada sekitar 20% dari persalinan normal. Sedangkan lilitan
tali pusat dua kali di leher, dijumpai pada 2,5% persalinan dan hanya 0,2%
kejadian lilitan tali pusat tiga kali di leher. Pada dasarnya lilitan tali
pusat tidaklah terlalu membahayakan. Lilitan tali pusat menjadi bahaya ketika
memasuki proses persalinan dan terjadi kontraksi rahim (mulas) dan
kepala janin mulai turun memasuki saluran persalinan.
Lilitan tali pusat menjadi
semakin erat dan menyebabkan penekanan atau kompresi pada pembuluh-pembuluh
darah tali pusat. Akibatnya, suplai darah yang mengandung oksigen dan zat
makanan ke bayi akan berkurang, mengakibatkan bayi menjadi sesak
atau hipoksia
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik
untuk mengambil judul “ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA Ny.S G2P1AO
DENGAN LILITAN TALI PUSAT DI BPS Ny. ARI GEMOLONG SRAGEN.”
II.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Dapat
melakuakn asuhan kebidanan pada ibu dengan nifas normal menggunakan 7 langkah
manajemen varney dan melakukan pendokumentasian menggunakan SOAP secara
komperhensif.
2.
Tujuan Khusus
a.
Dapat melakukan pengkajian data baik
data subyektif maupun obyektif
pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari Gemolong Sragen.
b.
Dapat
membuat interpretasi data dengan tepat pada pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny.
Ari Gemolong Sragen.
c.
Dapat
menentukan diagnosa/masalah potensial dan antisipasi pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny.
Ari Gemolong Sragen.
d.
Dapat
menentukan tindakan segera yang tepat untuk pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny.
Ari Gemolong Sragen.
e.
Dapat
membuat perencanaan tindakan yang tepat untuk pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny.
Ari Gemolong Sragen.
f.
Dapat
melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat dengan baik pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny. Ari
Gemolong Sragen.
g.
Dapat
melakuakn evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan dari awal sampai akhir pada Ny. S umur 29 tahun dengan Nifas Normal di BPS Ny.
Ari Gemolong Sragen.
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
I.
PENGERTIAN PERSALINAN
·
Persalinan adalah suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi (janin
dan uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jaln lahir atau
dengan jalan lain. (Mochtar,91:1998)
·
Persalinan
adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia luar. (Sarwono,180:2007)
·
Persalinan
adalah fungsi seorang wanita yang dapat melepas dan mengeluarkan produk
konsepsi (janin, air ketuban, plasenta, dan selaput ketuban) dari uterus
melalui vagina ke dunia luar. (Hakimi,103:2003)
II.
MACAM
CARA PERSALINAN
1.
Persalinan
biasa (normal/partus spontan)
adalah
proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala (LBK) dengan tenaga ibu
sendiri, tanpa bantuan alat – alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang
umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
2.
Persalinan
luar biasa (abnormal)
adalah
persalinan pervaginam dengan bantuan alat – alat atau melalui dinding perut
dengan operasi caesarea.
(Mochtar,91:1998).
III.
MACAM – MACAM PERSALINAN
1.
Keguguran (abortus)
adalah terhentinya kehamilan sebelum
janin dapat hidup (viable), umur kehamilan di bawah 28 minggu, berat janin di
bawah 1000gram.
2.
Partus
Prematurus
adalah
persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan 28 – 36 minggu, janin dapat hidup
dengan berat janin antara 1000 – 2500gram
3.
Partus Maturus (Aterm/Cukup Bulan)
adalah partus pada kehamilan 37 – 40 minggu, janin matur, berat badan janin
di atas 2500gram
4.
Partus
Postmaturus (Serotinus)
adalah
persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan yang
diperkirakan, janinnya disebut postmatur
5.
Partus
Presipitatus
adalah
partus yang berlangsung cepat, dapat terjadi di kamar mandi, di atas becak, dan
sebagainya
6.
Partus
Percobaan
adalah
suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang ada atau
tidaknya disproporsi sefalopelvik
(Mochtar,91:1998)
IV.
SEBAB
– SEBAB TIMBULNYA PERSALINAN
1.
Teori
Penurunan Hormon
1-2 minggu
sebelum partus muali terjadi penurunan kadar hormone estrogen dan progesteron.
Progesteron bekerja sebagai penenang otot – otot polos rahim dan akan
menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul HIS bila kadar
progesterone turun
2.
Teori
Plasenta Menjadi Tua
Tuanya
plasenta akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang
menyebabakan kekejangan pembuluh darah yang akan menyebabkan kontraksi rahim
3.
Teori
Distensi Rahim
Rahim yang
menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskhemia otot - otot rahim, sehingga
mengganggu sirkulasi utero – plasenter
4.
Teori
Iritasi Mekanik
Di
belakang serviks terletak ganglion servikale (Fleksus Frankenhauser). Apabila
ganglion ini di geser dan di tekan (missal : oleh kepala janin), akan
menimbulkan kontraksi uterus.
5. Induksi Partus (Induction of Labour)
a.
Gagang
Laminaria
Beberapa
laminaria dimasukkan dalam kanalis servikalis untuk merangsang fleksus
Frankenhauser
b.
Amniotomi
Pemecahan
selaput ketuban
c.
Oksitosin
drips
Pemberian oksitosin menurut tetesan per infuse
(Mochtar,92:1998)
V.
TANDA
– TANDA PERMULAAN PERSALINAN
1.
Lightening
atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida, sedangkan pada multipara tidak begitu terlihat
2.
Perut
kelihatan lebih melebar,fundus uteri turun
3.
Perasaan
sering – sering atau susah kencing (polikisuria) karena kandung kemih tertekan
oleh bagian terbawah janin
4.
Perasaan
sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi – kontraksi lemah dari
uterus, kadang disebut false labor pains
5.
Serviks
menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah
(bloody show)
(Mochtar,93:1998)
VI.
TANDA
– TANDA INPARTU
1.
Rasa
sakit oleh adanya HIS yang datang lebih kuat, sering, dan teratur
2.
Keluar
lender bercampur darah (show) yanglebih banyak karena robekan – robekan kecil
pada serviks
3.
Kadang
– kadang ketuban pecah dengan sendirinya
4.
Pada
pemeriksaan dalam, ditemukan serviks mendatar dan pembukaan telah ada
(Mochtar,93:1998)
VII.
FAKTOR
YANG BERPENGARUH PADA PERSALINAN
1.
Power
(kekuatan yang mendorong janin keluar)
a)
HIS
(kontraksi uterus)
b)
Kontraksi
otot – otot dinding perut
c)
Kontraksi
diafragma
d)
Ligamentous
action terutama ligamentum rotundum
2.
Passanger
(janin)
3.
Passage
(jalan lahir)
(Mochtar,93:1998)
VIII.
MEKANISME
PERSALINAN
Proses persalinan terbagi dalam 4 kala,
yaitu :
1.
Kala
I (Kala Pembukaan)
Inpartu ditandai dengan keluarnya lender bercampur darah
(bloody show) yang disebabkan oleh membukanya serviks (dialtasi) dan mendatar
(effacement), Kala I dibagi dalam 2 fase :
a) Fase
Laten
Pembukaan serviks lambat, pembukaan 0 -3 cm berlangsung dalam 7 – 8 jam
b)
Fase
Aktif, berlangsung selama 6 jam yang dibagi dalam 3 subfase :
1)
Periode
Akselerasi; berlangsung selama 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm
2)
Periode
Dilatasi Maksimal (steady); selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9
cm
3)
Periode
Deselerasi; berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm
(lengkap)
Perbedaan antara primigravida dan multigravida adalah jika PRIMIGRAVIDA;
serviks mendatar dulu, baru dilatasi dan berlangsung selama 13 – 14 jam. Untuk
MULTIGRAVIDA; serviks mendatar dan membuka secara bersamaan dan berlangsung
selama 6 – 7 jam
(Mochtar,94 -95:1998)
Pemeriksaan
Abdoment
a.
Menentukan tinggi fundus uteri
Pastikan
pengukuran dilakukan pada saat tidak sedang kontrasidengan menggunakan pita
pengukur. Ibu dengan posisi setengah duduk dan ditempelkan pada ujung pita
mulai dari tepi atas simfisis pubis.
b.
Memantau kontraksi uterus
Letakakn
tangan penolong diatas uterus dan palpasi jumlah kontraksi yang terjadi dalam kurun waktu 10 menit. Tentukan durasi
atau lama setiap kontraksi yang terjadi. Pada fase aktif minimal terjadi dua
kontraksi dalam 10 menit dan lama kontraksi 40 detik atau lebih. Diantara dua
konraksi akan terjadi relasasi dinding uterus.
c.
Memantau denyut jantung janin
Nilai
DJJ selama dan segera setelah konraksi uterus. Mulai penilaian sebelum atau
selama puncak kontrasi. Dengarkan DJJ selama minimal 60 detik, dengarkan sampai
seditnya 30 detik setelah kontraksi berakhir. Kegawatan janin ditunjukan dari
DJJ yang kurang dari 100 atau lebih dari 180 laki permenit.
d.
Menentukan presentasi
Untuk
menentukan apakah persentasinya adalah kepala atau bokong maka perhatikan dan
pertimbangkan bentuk, ukuran dan kepdatan bagian tersebut. Bagian berbentuk
bulat, teraba keras, berbatas tegas dan mudah digerakan (belum masuk panggul)
biasanya kepala,. Jika berbentuk kurang tegas, teraba kenyal, relatif lebih
besar, dan sulit terpegang secara mantap biasanya adalah bokong.
Jika
bagian terbawah janin belum masuk maka bagian tersebut dapat digerakkan, jika
telah memesuki rongga panggul maka bagian terendah janin sulit atau tidak dapat
digerakkan lagi.
Dengan
ibu jari atau jari tenggah dari satu tanggan (hati-hati dan mantap) pegang
babgian terbawah janin yang mengisi bawah abdoment (diatas simfisis pubis) ibu.
Bbagian yang teraba diantara ibu jajri dan jari tengah penolong adalah penunjuk
persentasi bayi.
Menentukan
penurunan bagian terbawah janin penurunan bagian terbawah dengan metode lima
jari.
a.
5/5 jika bagian tebawah janin seluruh
teraba diatas simfisis pubis
b.
4/5 jika bagian (1/5) bagian terbawah
janin telah memasuki pintu atas panggul
c.
3/5 jika bagian (2/5) bagian terbawah
janin telah memasuki rongga panggul
d.
2/5 jika hanya sebagian dari bagian
terbawah janin masih berada diatas simfisis dan (3/5) bagian telah turun
melewati bidang tenggah rongga panggul
e.
1/5 jika hanya 1 dan 5 jari masih dpat
teraba bagian terbawah janin yang berada diatas simfisis ppubis dan 4/5 bagian
telah masuk dalam rongga panggul
f.
0/5 jika bagian terbawah janin sudah
tidak dapat diraba dari pemeriksaan luar dan seluruh bagian terbawah jani sudah
masuk dalam rongga panggul
2.
Kala
II (Kala Pengeluaran Janin)
Kala II
pada primi berlangsung selama 1 ½ - 2 jam dan pada multi berlangsung selama ½ -
1 jam. Pada kala II ini, HIS terkoordinir, kuat, dan lebih lama sekitar 2-3
menit sekali. Terjadi tekanan pada otot – otot dasar panggul yang secara
reflektoris menimbulkan perasaan ingin mengedan, karena kepala janin sudah
turun masuk ruang panggul. Penurunan ini juga memberi tekanan pada
rectum yang membuat ibu seperti ingin BAB dengan tanda anus terbuka. Pada saat HIS datang; kepala janin muali kelihatan, vulva
membuka, dan perineum meregang. Dengan HIS mengedan yang terpimpin, maka
lahirlah kepala yang diikuti oleh seluruh badan janin.
(Mochtar,95
– 95:1998)
3.
Kala
III (Kala Pengeluaran Uri)
Kontraksi
rahim berhenti sebentar, setelah bayi lahir. Uterus teraba keras dengan fundus
uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi lebih tebal 2x
sebelumnya. Kemudian akan timbul HIS pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu
1 – 5 menit, seluruh plasenta akan terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan
lahir secara spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis dan fundus
uteri. Pengeluaran
plasenta ini disertai dengan pengeluaran darah kira – kira 100 – 200cc dan
seluruh proses kala II ini biasanya berlangsung antara 5 – 30 menit. (Mochtar,97:1998)
1.
Tanda-tanda lepasnya plasenta
a.
Perubahan bentuk dan tinggi fundus
b.
Tali pusat memanjang
c.
Semburan darah mendadak dan singkat
2.
Manajemen aktif kala tiga terdiri dari
tiga langkah
a.
Pemberian suntikan oksitosin dam lnit
pertama setelah bayi lahir
b.
Melakukan penegangan tali pusat
terkendali
c.
Masase fundus uteri
3.
Keuntungan-keuntungan manajement aktif
kala tiga
a.
Persalinan kala tiga yang lebih singkat
b.
Mengurangi jumlah kehilangan darah
c.
Mengurangi kejadian retensio plasenta
4.
Kala
IV (Kala Pengawasan)
Kala IV
adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati
keadaan ibu terutama terhadap bhaya perdarahan postpartum.
Lamanya
persalinan pada primigravida adalah 14 ½ jam (Kala I 13 jam, Kala II 1 jam,
Kala II ½ jam) dan untuk multigravida berlangsung selama 7 ¾ jam (Kala I 7 jam,
Kala II ½ jam, Kala II ¼ jam). (Mochtar,97:1998)
Penanganan
Kala IV :
a.
Periksa fundus setiap 15 menit pada jam
pertama dan 20-30 menit selama jam kedua
b.
Pemerikasaan tekanan darah, nadi,
kandung kemih, dan perdarahan, setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit
selama jam kedua
c.
Anjurkan ibu untuk minum untuk mencegah
dehidrasi
d.
Bersihkan perinium ibu dan kenakan
pakaian ibu yang bersih dan kering
e.
Biarkan ibu istirahat setelah bekerja
keras melahirkan bayinya
f.
Biarkan bayi berada pada ibu untuk
meningkatkan hubungan ibu dan bayinya
g.
Jika ibu perlu kekamar mandi, ibu boleh
bangun, pastikan ibu dibantu karena masih dalam keadaan lemah, pusing setelah
persalinan.
h.
Ajari ibu dan anggota keluarga ibu
tentang:
© Bagaimana
memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
© Tanda-tanda
bahaya bagi ibu dan bayi
LILITAN TALI PUSAT
I.
PENGERTIAN
LILITAN TALI PUSAT adalah tali pusat yang dapat membentuk lilitan sekitar
badan ,bahu, tungkai atas/ bawah dan leher pada bayi. Keadaan ini dijumpai pada
ait ketuban yang berlebihan, tali pusat yang panjang, dan bayinya yang kecil.
II.
ETIOLOGI
Bayi terlilit tali pusat karena :
1. Pada usia kehamilan sebelum 8 bulan umumnya kehamilan
janin belum memasuki bagian atas panggul. Pada saat itu ukuran bayi relative
kecil dan jumlah air ketuban berlebihan ( polihidramnion) kemungkinan bayi
terlilit tali pusat.
2. Tali pusat yang panjang menyebabkan bayi
terlilit. Panjang tali pusat bayi rata-rata 50 – 60 cm, namun tiap bayi
mempunyai tali pusat bebeda-beda. Dikatakan panjang jika melebihi 100 cm dan
dikatakan pendek jika kurang dari 30 cm.
Penyebab bayi meninggal karena tali pusat :
1. Puntiran tali pusat secara berulang-ulang kesatu arah.
Biasanya terjadi pada trimester qapertama dan kedua. Ini mengakibatkan arus
darah dari ibu ke janin melalui tali pusat terhambat total. Karena dalam usia
kehamilan umumnya bayi bergerak bebas.
2. Lilitan tali pusat pada bayi terlalu erat sampai dua
atau tiga lilitan, hal tersebut menyebabkan kompresi tali pusat sehingga janin
mengalami hipoksia / kekurangan oksigen.
III.
Tanda-
tanda bayi terlilit tali pusat :
1.
Pada bayi dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu,
namun bagian terendah janin (kepala / bokong) belum memasuki bagian atas rongga
panggul.
2.
Pada janin letak sungsang / lintang yang menetap
meskipun telah dilakukan usaha memutar janin (versi luar / knee chest
position) perlu dicurigai pula adanya lilitan tali pusat.
3.
Tanda penurunan DJJ dibawah normal, terutama pada saat
kontraksi.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN
PADA Ny. S G2P1A0
DENGAN LILITAN TALI PUSAT
DI BPS Ny. ARI GEMOLONG SRAGEN
Tanggal /Jam Masuk : 8 Desember 2011/ 04.00 WIB
Bidan :
Bidan Aryanti
Tempat :
BPS Ny. ARI
I.
PENGKAJIAN
Tanggal / jam :
8 Desember 2011/15.05 WIB
I.
Data Subyektif
Identitas Pasien Nama Suami
Nama :
Ny. R Nama : Tn. S
Umur :
33 tahun Umur : 35 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama :
Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat :
Ngandul RT 7 Rw 2 Sumberlawang, Sragen.
II.
Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin melahirkan bayinya dan ibu merasakan kenceng – kenceng disertai mengeluarkan
lendir darah sejak jam 01. 00 WIB.
III.
Tanda
Persalinan
- Kontraksi : Teratur
Sejak tanggal : 8 Desember 2011 jam 01.00 WIB
Frekuensi : 4x/10 menit
Intensitas : Sering
Durasi : 35 detik
- Pengeluaran Per Vaginam
Lendir darah : Ada
Air ketuban : Masih Utuh
Darah : Ada
IV.
Data Kebidanan
1.
Haid
Menarche : 14 tahun
Lama : 7 hari
Warna : Merah Segar
Siklus
: 28 hari
Banyaknya : 3 - 4x ganti pembalut/hari
Keluhan : tidak ada
Amenorea : selama hamil
2.
Riwayat Kehamilan Sekarang
G P A : G2P1A0
HPHT : 1 Maret 2011
HPL : 8 Desember 2011
Umur Kehamilan : 40 minggu
Gerakan Janin : 10 x / hari
Gerakan terakhir : jam 04.00 WIB
ANC : 12 kali
Tempat ANC : BPS Ny. ARI
Imunisasi TT :
IMUNISASI
|
TANGGAL
|
TT
1
TT
2
|
5
Agustus 2011
5
September 2011
|
3.
Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yan
lalu
Hamil ke-
|
Komplikasi
|
Tempat persalinan
|
UK
|
Jenis persalinan
|
Penolong
|
Nifas
|
Anak
|
Ket
|
||||
Lact
|
perdarahan
|
infeksi
|
JK
|
BB
|
PB
|
|||||||
1
|
-
|
BPS Ny. Ari
|
38mg
|
normal
|
Bidan ari
|
lancar
|
-
|
-
|
P
|
3 kg
|
48 cm
|
8 thn
|
V.
Data Kesehatan
a.
Riwayat kesehatan sekarang
· Keluhan
utama : Ibu mengatakan saat ini
susah buang air besar.
· Riwayat
penyakit yang menderita : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun (
ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar
– debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas
(Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis),
Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan
keputihan Gatal – Gatal (PMS).
· Pengobatan
yang telah didapat : Ibu
mengatakan bahwa dia pernah
mendapatkan pengobatan sehubungan dengan
kehamilannya yaitu Vitonal m , Likokalk Plus pada trimester pertama.
· Alergi
terhadap obat :
Ibu mengatakan tidak Alergi terhadap obat
b.
Riwayat kesehatan yang lalu
· Penyakit
yang pernah diderita : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun ( ashma,
DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar –
debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas
(Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis),
Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan
keputihan Gatal – Gatal (PMS).
·
Operasi yang pernah
dialami : ibu mengatakan belum
pernah mengalami operasi.
c.
Riwayat kesehatan keluarga
·
Riwayat Penyakit yang
pernah diderita : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak menderita penyakit menurun ( ashma, DM
), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar
(jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan
darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai
keluar busa (Epilepsi) dan keputihan
Gatal – Gatal (PMS).
·
Operasi yang pernah
dialami : ibu mengatakan dalam
keluarganya belum pernah mengalami operasi apapun.
·
Keturunan Kembar : ibu mengatakan dalam
keluarganya tidak ada keturunan kembar.
VI.
Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari – Hari
KEBUTUHAN
|
Yang Terakhir
|
# Pola Makan
Frekuensi
Porsi
Jenis makanan
Makanan pantang
Keluhan
Merokok
Minuman keras
Minum jamu
|
Makanan terakhir jam
15.15 WIB
1 kali
1 piring
Nasi, lauk,sayur
Tidak ada
Tidak ada
Tidak
Tidak
Tidak
|
# Istirahat
Lama Tidur
Keluhan
|
± 6 jam
Tidak ada
|
# Personal Hygiene
Mandi
Keramas
Sikat Gigi
Ganti Pakaian
Keluhan
|
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
Tidak ada
|
# Kehidupan seksual
Frekuensi
Keluhan
|
Belum dikaji
Belum dikaji
Belum dikaji
|
# Eliminasi
Frekuensi BAK
Warna
Bau
Keluhan
Frekuensi BAB
Warna
Bau
Konsistensi
Keluhan
|
1 x sehari
Kuning jernih
Khas
Sering Kencing
1 x sehari
Coklat
Khas
Lembek
Tidak ada
|
VII.
Riwayat KB
JENIS
|
LAMA PENGGUNAAN
|
KAPAN DROP OUT
|
ALASAN DROP OUT
|
KB Suntik 3 bulanan
|
7 tahun
|
2011
|
Ingin mempunyai anak kedua
|
·
Rencana ber KB : Ibu mengatakan ada rencana ber-KB.
·
Jenis Kontasepsi : KB Suntik 3 bulanan
·
Kapan : Setelah
melahirkan bayinya
·
Tanggapan suami : Suami
mendukung ibu untuk ber-KB.
·
Jumlah anak yang diinginkan :
2 orang
VIII.
Data Psikologi
- Pengetahuan ibu tentang tanda – tanda persalinan dan proses persalinan
Ibu mengatakan
bahwa ibu belum mengerti tanda – tanda persalinan dan proses persalinan.
- Perasaan ibu menghadapi proses persalinan
Ibu mengatakan
bahwa ia merasa cemas dan ingin segera melahirkan bayinya.
- Persiapan menghadapi proses persalinan
Ibu mengatakan
bahwa ia sudah menyiapkan popok, jarik, pakaian bayi, uang, transportasi, dan
lain – lain.
Senang atas kelahiran bayinya
- Tanggapan dan dukungan keluarga terhadap proses persalinan yang dihadapi
Keluarga sangat
mendukung dan menemani selama proses persalinan.
- Adat menghadapi persalinan
Tidak ada
IX.
Data Obyektif
A.
Pemeriksaan Umum
a.
Keadaan umum :
Baik Kesadaran : CM
b.
Vital Sign : TD : 120/90 mmHg N
: 90 x/ menit
S :
36,80C R
: 24x/ menit
c.
BB sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang :
62 kg
d.
TB :
160 cm
e.
LILA : 27 cm
B.
Pemeriksaan Fisik
a.
Kepala dan Leher
· Rambut : warna hitam, bersih, pertumbuhan baik, kulit kepala
tidak ada lesi
· Wajah : tidak ada oedem, simetris
· Mata : konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada sekret
· Hidung : bersih, tidak ada polip,
simetris, tidak ada secret
· Mulut : bersih, warna kemerahan, siemtris
· Gigi : gigi tidak ada caries, tidak ada
karang gigi
· Gusi : warna kemerahan, tidak ada oedem
· Bibir : warna merah, ada kelembapan,
simetris, tidak ada lesi
· Telinga : bersih,tidak ada serumen
b.
Leher :
Kelenjar
thyroid : tidak ada pembengkakan
Kelenjar Parotis : tidak ada pembengkakan
Bentuk : simetris
Massa : tidak ada massa
Kekakuan : tidak ada
c. Dada
Auskultasi jantung : normal
Auskultasi paru : normal
Bentuk : simetris
d. Payudara
Pembesaran : Ada
Bentuk dan ukuran :
Simetris
Warna : Normal
Keadaan putting : Menonjol
Pengeluaran Kolostrum :
Ada
Warna : Kuning
Hyeprpigmentasi : Areola
Benjolan : Tidak ada benjolan / massa
Nyeri : Tidak nyeri
KGB Axila : tidak ada pembesaran
e.
Abdomen :
·
Pembesaran : ada, sesuai umur kehamilan
·
Hiperpigmentasi : Linea Nigra
·
Striae
Gravidarum : Ada
·
Bekas luka OP : tidak ada bekas luka OP
·
Bentuk :
Simetris
·
Palpasi Leopold :
-
Leopold I : TFU setinggi
processus xypoideus. Bagian fundus teraba bulat, lunak,
tidak melenting ( BOKONG ).
-
Leopold
II : Bagian perut kanan ibu teraba bagian – bagian kecil
janin ( EKSTREMITAS ). Bagian perut kiri ibu teraba keras seperti
papan panjang ( PUNGGUNG KIRI
/ PUKI ).
-
Leopold
III : Bagian terbawah janin teraba keras,
bulat , melenting ( KEPALA ).
-
Leopold
IV : Bagian bawah
janin sudah masuk
panggul (DIVERGEN).
·
TFU :
36 cm
·
TBJ :
( 36
– 11 ) x 155 = 3875 gram
·
Kontraksi : 4x/10 menit, Durasi : 35 detik, Intensitas :
Teratur
·
Palpasi
supra pubic/kandung kencing : kosong
f. Auskultasi
·
DJJ :
Frekuensi :
150
x / menit
Teratur
/ tidak : Teratur
Punctum
maksimum : Di sebelah kiri perut ibu di bawah pusat
g. Genetalia Eksterna :
Vagina :
·
Oedem : tidak ada oedem
·
Infeksi :
tidak infeksi
·
Tanda Chadwick :
Ada
·
Varices : tidak ada varices
·
Cairan :
ada
·
Jenis :
lendir darah
Kelenjar
Bartholini :
·
Oedem :
tidak ada oedem
·
massa
: tidak ada
massa
h.
Anus dan
rectum : normal
dan tidak haemorroid.
i.
Ekstremitas :
1.
Atas : Baik
2.
Bawah
: Baik
·
Oedem :
tidak ada
·
Varices :
tidak ada
·
Kuku jari :
kemerahan
·
Reflek patella : +/+
j.
Pemeriksaan dalam ( VT ) tanggal : 8 Desember 2011, jam : 04.15 WIB
·
Vagina :
normal
·
Portio :
lunak / tipis
·
Pembukaan :
7 cm
·
Kulit ketuban :
utuh
·
Air ketuban :
utuh
·
Presentasi :
kepala
·
Penurunan kepala :
Hodge I
·
UUK :
Jam 12
·
Kesan panggul :
Normal, Gynecoid
k. Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan
pemeriksaan
II.
INTERPRETASI DATA
Tanggal / jam :
8 Desember 2011/ 04.20 WIB
1.
Diagnosa Kebidanan
Ny. R G2P1A0 umur 26 tahun UK 40 minggu , janin tunggal, hidup, intrauterin, preskep, puki dalam
inpartu kala I fase aktif.
Dasar
Subyektif : ibu mengatakan ini kehamilannya yang kedua.
Ibu mengatakan kehamilannya sudah 10 bulan.
Dasar
Obyektif :
KU : Baik Kesadaran :
composmentis
VS : T : 120/90 mmHg R : 24 x/menit
N : 90
x/menit S : 370C
HPHT : 1 Maret 2011
HPL : 8 Desember 2011
DJJ : 150 x/menit, teratur
TFU : 36 cm
TBJ : 3875 gram
Palpasi leopold :
-
Leopold I : TFU setinggi processus
xypoideus. Bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting
( BOKONG ).
-
Leopold
II : Bagian perut kanan ibu teraba bagian – bagian kecil
janin ( EKSTREMITAS ). Bagian perut kiri
ibu teraba keras seperti papan panjang ( PUNGGUNG KIRI / PUKI ).
-
Leopold
III : Bagian terbawah janin teraba keras,
bulat , melenting ( KEPALA ).
-
Leopold
IV : Bagian
bawah janin sudah masuk
panggul (DIVERGEN).
VT : vulva tidak ada benjolan, dinding
vagina licin, portio lunak, pembukaan 8 cm, selaput ketuban utuh, presentasi
kepala, UUK 12, penurunan kepala di Hodge I.
2.
Masalah
a)
Cemas
Dasar : S :
ibu mengatakan takut mengahadapi persalinan.
O : ekspresi ibu gelisah.
b)
Nyeri
Dasar : S :
ibu mengatakan perutnya nyeri sampai menjalar ke pingang.
O :
ibu mau melahirkan.
III.
DIAGNOSA POTENSIAL dan ANTISIPASI
Tidak ada
IV.
TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V.
PERENCANAAN
Tanggal/Jam : 5 Desember 2011/ 15.50 WIB
1.
Observasi KU dan VS tiap 4 jam atau bila ada indikasi.
2.
Observasi HIS dan DJJ tiap 30 menit.
3.
Lakukan VT setiap 4 jam atau bila ada
indikasi.
4.
Observasi pengeluaran per vaginam.
5.
Beri penjelasan pada ibu dan keluarga tentang
proses persalinan.
6.
Beri dukungan moril kepada ibu.
7.
Anjurkan suami / keluarga untuk mendampingi
ibu selama menghadapi persalinan.
8.
Anjurkan ibu agar tidak mengejan dulu sebelum
pembukaan lengkap.
9.
Anjurkan ibu untuk miring ke kiri
10.
Siapkan alat (partus set) dan obat (oksitosin,
metergin).
11.
Dokumentasi tindakan dalam rekam medis, dan
dokumentasikan hasil observasi pada lembar observasi.
VI.
IMPLEMENTASI
Tanggal / Jam : 5 Desember 2011/ 15.55 WIB.
1. Mengobservasi KU & VS tiap 4 jam atau bila ada indikasi.
2. Mengobservasi HIS, DJJ tiap 30 menit.
3. Melakukan UT setiap 4 jam atau bila ada
indikasi.
4. Mengobservasi pengeluaran per vaginan
5. Memberi penjelasan pada ibu
dan keluarga tentang proses persalinan yaitu
kenceng-kenceng makin kuat, keluar lendir darah dari jalan lahir yang
lebih banyak, pembuatan jalan lahir 10 cm, ibu merasa ingin BAB dan ibu ingin
mengejan.
6. Memberi dukungan moril
kepada ibu yaitu dengan selalu memberikan semangat, dan memberikan pengertian
bahwa kelahiran adalah proses alamiah yang dialami wanita sehingga ibu harus
kuat dan yakin bahwa ibu mampu melewatinya.
7. Menganjurkan suami/ keluarga
untuk mendampingi ibu selama menghadapi persalinan.
8. Menganjurka ibu agar tidak
mengejan dulu sebelum pembukaan lengkap.
9. Menganjurkan ibu untuk
miring ke kiri.
10. Menyiapkan alat/ partus set
: Bak instrument, Handscoon, Kateter nelaton, Klem tali pusat, gunting tali
pusat, tali untuk tali pusat, nalpuder, jarum dan benang dan obat (oksitosin
0,5 cc, metergin 0.5 cc).
11. Melakukan dokumentasi
tindakan dalam rekam medis dan dokumentasikan hasil observasi pada lembar
observasi.
VII.
EVALUASI
Tanggal / Jam : 8 Desember 2011/ 04.30 WIB
1.
KU : Baik Kesadaran
: CM
VS : T : 120/80 mmHg R : 20x / menit
N : 82/ menit S
: 36,50C
Waktu
|
HIS
|
DJJ
|
04.45 WIB
|
4x / 10 menit
35 detik, kuat
|
148 x / menit
|
05.15 WIB
|
4x / 10 menit
40 detik, kuat
|
144 x / menit
|
05.45 WIB
|
4x / 10 menit
40 detik, kuat
|
144 x / menit
|
06.15 WIB
|
5x / 10 menit
45 detik, kuat
|
142 x / menit
|
06.45 WIB
|
5x / 10 menit
45 detik, kuat
|
138 x / menit
|
07.15 WIB
|
5x / 10 menit
50 detik, kuat
|
136 x / menit
|
2.
Ibu sudah mengerti
tentang proses persalinan.
3.
Ibu sudah diberi
dukungan moril.
4.
Suami ibu bersedia
untuk mendampingi ibu selama menghadapi persalinan.
5.
Ibu bersedia tidak
mengejan dulu sebelum pembukaan lengkap.
6.
Ibu bersedia untuk
miring ke kiri.
7.
Alat partus sudah
disiapkan.
8.
Hasil tindakan
telah didokumentasikan dalam partograp.
DATA PERKEMBANGAN I
( KALA II )
Tanggal
/ Jam : 8 Desember 2011/ 07.30 WIB
I.
DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan ada dorongan
ingin meneran seperti BAB.
II.
DATA OBYEKTIF
·
Tanda gejala Kala II :
o
Dorongan meneran
o
Tekanan anus
o
Perineum menonjol
o
Vulva membuka
·
KU : Baik Kesadaran : Composmentis
·
VS : T :
120/80 mmHg R :
24 x/menit
N : 82 x/menit S : 36,50C
·
DJJ : 136
x/menit
·
HIS :
o
Frekuensi : 5
x/10 menit
o
Durasi : 50
detik
o
Intensitas :
Kuat
·
VT : vulva tidak ada benjolan, dinding vagina licin, portio
lunak, pembukaan 10 cm, selaput ketuban utuh, presentasi kepala, UUK 12,
penurunan kepala di Hodge I
III.
ASSESMENT
Ny. S G2P1A0
umur 33 tahun umur kehamilan 40 minggu janin tunggal, hidup, intrauterin,
preskep, puki dengan inpartu kala II.
IV.
PENATALAKSANAAN
Tanggal / jam : 8 Desember 2011 / 07.35 WIB
1.
Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap.
Memberitahu ibu bahwa pembukaan
sudah lengkap.
Ibu sudah mengetahui bahwa pembukaan sudah
lengkap.
2.
Dekatkan perlengkapan persalinan di dekat ibu.
Mendekatkan perlengkapan
persalinan seperti partus set dan APD di dekat ibu.
Partus set dan APD sudah didekatkan di dekat
ibu.
3.
Atur posisi ibu yang nyaman dan aman dengan posisi
meneran setengah duduk.
Mengatur posisi ibu yang nyaman
dan aman dengan posisi meneran setengah duduk.
Ibu sudah dalam posisi meneran setengah
duduk.
4.
Lakukan pertolongan persalinan kala II.
Melakukan pertolongan
persalinan kala II.
Hasil : pukul 07.45 WIB bayi lahir spontan,
jenis kelamin laki - laki, menangis kuat, tidak ada cacat bawaan, anus
berlubang, BB : 2300 gram, PB : 45 cm, LK : 33 cm, LD : 32 cm, APGAR SCORE : 1
menit : 7
5
menit : 8
10
menit : 9
Skore
|
1 menit
|
5 menit
|
10 menit
|
A: Appearance colour (warna kulit)
|
2
|
2
|
2
|
P: Pulse/ Head Rate (frekuensi jantung)
|
2
|
2
|
2
|
G:
Grimace (reaksi terhadap rangsangan)
|
1
|
1
|
1
|
A:
Activity (tonus otot)
|
1
|
2
|
2
|
R:
Respiration (usaha nafas)
|
1
|
1
|
2
|
Jumlah
|
8
|
9
|
10
|
LAMPIRAN
PERTOLONGAN
PERSALINAN KALA II
- Memakai APD ( celemek, topi, kacamata , masker dan alas kaki tertutup ).
- Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
- Meletakkan handuk bersih ( untuk mengeringkan bayi ) di atas perut ibu.
- Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
- Membuka tutup partus set dan memeriksa kembali kelengkapan alat dan bahan.
- Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan dengan benar ( prinsip sterilitas ).
- Menahan perineum
Setelah tampak kepala bayi
dengan diameter 5 – 6 cm ( crowning ) maka lindungi perineum dengan tangan
kanan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering.
- Melahirkan kepala bayi.
· Tangan
kiri berada di vertek untuk mencegah defleksi maksimal dan membantu lahirkan
kepala. Anjurkan ibu untuk meneran secara perlahan atau bernafas cepat dan
dangkal.
· Cek
adanya lilitan tali pusat
Terdapat lilitan tali pusat
yang ketat sehingga harus meletakkan klem di dua tempat dan melakukan
pemotongan tali pusat. Tali pusat yang terhubung dengan ibu di jepit dengan
klem tali pusat dan di pegang oleh asisten bidan agar tidak masuk ke dalam
perut ibu.
·
Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
- Melahirkan badan bayi
Setelah
kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di masing – masing
sisi muka bayi. Tangan kanan di tempatkan di atas. Menganjurkan ibu meneran
saat ada kontraksi berikutnya dengan lembut ke arah bawah dan ke arah luar
hingga bahu anterior muncul di bawah arcus pubis dan kemudian dengan lembut
menarik ke atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior.
- Setelah bahu lahir, tangan kiri menyusuri punggung sampai kedua tungkai bahu, untuk memegang tungkai dengan menyelipkan jari telunjuk di antara dua tumit dan tangan kakan menyangga kepala.
- Setelah bayi lahir lakukan penilaian selintas : memposisikan kepala bayi 150 lebih rendah dan badan bayi untuk menilai bayi ( bayi menangis kuat, bernafas spontan, bayi bergerak aktif , warna kulit kemerahan ).
- Meletakkan bayi di atas perut ibu, kemudian mengeringkan bayi mulai dari muka , kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali telapak tangan tanpa membersihkan verniks, ganti handuk basah dengan handuk kering, biarkan bayi di atas perut ibu.
- Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu dengan metode skin to skin untuk IMD. ( meluruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada / perut ibu dan mengusahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting payudara ibu ).
- Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.
DATA PERKEMBANGAN II
( KALA III )
Tanggal
/ Jam : 8 Desember 2011/ 07.50 WIB
I.DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan perutnya semakin
mules.
Ibu mengatakan bayinya lahir
jam 07.45 WIB, jenis kelamin perempuan dan ari – arinya belum keluar.
II.DATA OBYEKTIF
·
KU : Baik Kesadaran : Composmentis
·
VS : T :
120/80 mmHg R :
22 x/menit
N : 82 x/menit S : 370C
·
TFU : setinggi
pusat, kontraksi : kuat
·
Plasenta belum lahir, kandung kencing kosong
·
Bayi lahir jam 07.45 WIB bayi lahir spontan, jenis
kelamin laki - laki, menangis kuat , BB 2300 gram, PB 45 cm, LK 33 cm, LD 32
cm, APGAR SCORE : 1 menit : 7; 5 menit : 8; 10 menit : 9.
III.ASSESMENT
Ny. S G2P1A0
umur 33 tahun P2A0 inpartu kala III.
IV.PENATALAKSANAAN
Tanggal / jam : 8 Desember 2011 / 07.55 WIB
1.
Pastikan bayi tunggal dengan palpasi abdomen.
Memastikan bayi tunggal dengan
palpasi abdomen.
Telah dilakukan palpasi abdomen dan tidak ada
janin kedua.
2.
Beritahu ibu bahwa ibu akan disuntik.
Memberitahu ibu bahwa ibu akan
disuntik.
Ibu sudah tahu bahwa akan disuntik.
3.
Suntikkan oksitosin 10 unit pada 1/3 paha bagian bawah di
bagian luar.
Menyuntikkan oksitosin 10 unit
pada 1/3 paha bagian bawah di bagian luar.
Ibu sudah disuntikkan oksitosin 10
unit di 1/3 paha bagian bawah bagian luar.
4.
Periksa tanda – tanda pelepasan plasenta
Memeriksa tanda – tanda
pelepasan plasenta.
Sudah ada tanda – tanda
pelepasan plasenta, yaitu : uterus globuler, darah mengalir keluar tiba – tiba,
tali pusat bertambah panjang.
5.
Lakukan penegangan tali pusat terkendali.
Melakukan penegangan tali pusat
terkendali.
·
Memindahkan klem pada tali pusat 5 – 10 cm dari vulva ibu.
·
Meletakkan tangan kiri di atas perut ibu, meegangka tali
pusat dan klem dengan tangan kanan.
·
Menahan bagian bawah uterus ke arah atas dan belakang (
dorso kranial)
·
Setelah plasenta terlihat
di vulva kemudian menangkap dengan kedua tangan, putar plasenta searah
jarum ja hinga selaput ketuban terpilin
dengan lembut dan perlahan sampai plasenta keluar seluruhnya bersama
selapunya.
·
Melakukan massase uterus dengan gerakan memutar searah
jarum jam.
Hasil : Telah dilakukan
penegangan tali pusat terkendali.
Plasenta lahir jam 08.00 WIB ,
panjang tali pusat ± 45cm, lebar plasenta 15 cm, berat plasenta 500 gram,
bentuk plasenta cakram, tebal plasenta 3,5 cm, insersi marginal, kotiledon 20
buah, plasenta lengkap, tidak ada bagian – bagian plasenta yang tertinggal atu
terlepas.
DATA PERKEMBANGAN III
( KALA IV )
Tanggal
/ Jam : 8 Desember 2011/ 08.10 WIB
I.DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan perutnya terasa
mules – mules, lemas dan capek .
Ibu mengatakan ari – arinya
sudah keluar.
II.DATA OBYEKTIF
·
Plasenta telah lahir spontan, lengkap jam 08.00 WIB ,
bentuk plasenta cakram, panjang tali pusat ±45 cm, lebar plasenta 15 cm, berat
plasenta 500 gram, tebal plasenta 3,5 cm, kotiledon 20 buah, insersi marginal.
·
KU : Baik Kesadaran : Composmentis
·
VS : T :
120/70 mmHg R :
24 x/menit
N : 82 x/menit S : 36,80C
·
Kontraksi uterus :
baik, keras, teratur
·
TFU :
2 jari di bawah pusat
·
Kandung kemih : kosong
·
PPV :
o
Jenis :
Loche Rubra
o
Warna :
merah kehitaman
o
Banyaknya : ± 50 cc
·
Perineum derajat Ruptur Derajat I.
V.
ASSESMENT
Ny. S umur 33 tahun P2A0 dengan inpartu kala
IV.
VI.
PENATALAKSANAAN
Tanggal / jam : 8 Desember 2011 /08.20 WIB
1.
Periksa perineum
Memeriksa perineum
Perineum sudah diperiksa ada robekan perineum
derajat I.
2.
Lakukan penjahitan perineum dengan cara jahit satu –
satu dengan anestesi injeksi lidocain.
Melakukan penjahitan perineum
dengan cara jahit satu – satu dengan
anestesi injeksi lidocain.
Perineum ibu sudah
dijahit jelujur dengan jahitan satu – satu sejumlah 3 jahitan dengan anestesi
injeksi lidocain.
3.
Bersihkan ibu dengan air bersih dan ganti pakaian ibu.
Membersihkan ibu dengan air
bersih dan ganti pakaian ibu
Ibu sudah dibersihkan dan pakaiannya sudah
diganti.
4.
Bersihkan tempat persalinan.
Membersihkan tempat persalinan
dengan klorin 0,5% dan DTT kemudian merendam alat – alat persalinan dengan
larutan klorin 0,5 % selama 10 menit , memisahkan sampah kering dan sampah
basah.
Tempat persalinan sudah
dibersihkan dengan klorin 0,5 % dan alat – alat persalinan sudah direndam dalam
klorin 0,5 %, sampah sudah dipisahkan dan dibuang.
5.
Bereskan alat.
Memberekan alat.
Alat – alat sudah dibereskan.
6.
Cuci tangan.
Menuci tangan.
Tangan sudah dicuci dengan sabun dan air
mengalir.
7.
Observasi VS, TFU, Kontraksi Kandung Kemih dan PPV tiap
15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 1 jam berikutnya.
Mengobservasi VS, TFU,
Kontraksi Kandung Kemih dan PPV tiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit
pada 1 jam berikutnya.
VS, TFU, Kontraksi, kandung kemih dan PPV
sudah diobservasi.
Jam ke-
|
waktu
|
TD (mmHg)
|
Nadi (x/mnt)
|
Suhu (0C)
|
TFU
|
Kontraksi
|
Kandung kemih
|
Perdarahan
|
1
2
|
08.15 08.30
08.45 09.00
09.30
10.00
|
110/70
120/70
110/70
120/60
120/80
120/90
|
84 x/mnt
82 x/mnt
80 x/mnt
84 x/mnt
80 x/mnt
84 x/mnt
|
36,80C
370C
|
2jr pst
2jr pst
2jr pst
2jr pst
2jr
pst
2jr pst
|
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
|
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
|
± 75 cc
± 75 cc
± 75 cc
± 75 cc
± 75 cc
± 75 cc
|
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan
pada Ny. S G2P1A0 dengan
persalinan normal di BPS Ny. ARI
Gemolong Sragen , penulis dapat
mengambil kesimpulan :
4.1.1 Penulis dapat memperoleh pengalaman nyata dalam
melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal di BPS Ny. ARI Gemolong Sragen.
4.1.2 Penulis dapat melakukan
pengkajian data dari ibu bersalin normal Ny. S umur
33
tahun, amenore 40 minggu, dan mulai merasakan nyeri sejak jam 01.00
secara teratur dengan kontraksi 4x/10 menit selama 35
detik. Pengeluaran pervaginam seperti lender bercampur darah dan air ketuban
belum ada. Ibu telah mendapatkan imunisasi TT yang pertama saat akan menikah
dan yang kedua pada umur kehamilan 12 minggu. Di dalam keluarga Ny.S tidak ada
riwayat penyakit menular, manurun, tidak mempunyai keturunan kembar, serta
belum pernah dioperasi. KU baik, Kesadaran CM dengan T= 120/90 mmHg,
N=90x/menit, R = 24x/menit, S = 36,8OC. Pemeriksaan
dalam didpatkan pembukaan 7 cm, kulit ketuban utuh, presentasi kepala, penurunan
kepala di Hodge I. Palpasi abdomen : Leopod I:TFU setinggi
processus xipoideus, bulat,lunak(bokong), Leopod II bagian kiri
perut ibu teraba tahanan memanjang (punggung), bagian kanan
perut ibu teraba bagian kecil (ekstremitas), Leopod III : bagian bawah perut ibu teraba bulat dan keras (kepala
), Leopod IV : kepala sudah masuk
PAP. Palpasi supra pubik kosong.DJJ 150x/menit
Dari pengkajian di dapatkan diagnose kebidanan; Ny.S G2P1A0, hamil 40 minggu,
janin tunggal, hidup intra uterin, punggung kiri, presentasi kepala, kepala
sudah masuk PAP dalam inpartu kala I fase laten. Masalah yang timbul adalah ibu
merasa cemas dengan proses kelahiran anak keduanya
yang akan dihadapi.
Pada jam 07.30WIB pembukaan 10cm dengan kontraksi 5x/menit selama 50 detik kuat
dan teratur, lender darah ada, selaput ketuban spontan pecah dan
ibu segera dipimpin untuk meneran yang benar
Pada jam 07.45 WIB; bayi telah lahir hidup perempuan
dengan BB 2300gram,
PB 50cm,LK/LD 33/32cm, anus (+), tangis keras, cacat tidak ada. Perdarahan ± 70 ml dengan kontraksi uterus keras dan TFU setinggi
pusat.
Pada jam 08.00 WIB; setelah ddilakukan PTT (Peregangan Tali Pusat
Terkendali) plasenta dapat lahir lengkap. Dengan perineum utuh, kontraksi
uterus keras, dan TFU 2 jari dibawah pusat.
4.1.3 Hasil asuhan kebidanan pada ibu Ny.R dengan
persalinan normal telah didokumentasikan dengan SOAP note dan lembar partograf.
4.2 Saran
4.2.1 Bidan
hendaknya selalu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta mampu bekerja sama dengan tim
kesehatan yang lain sehingga dapat mengatasi masalah yang mungkin timbul dalam
proses persalinan secara tepat.
4.2.2
Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal
di lahan praktik sesuai dengan asuhan persalinan normal atau teori yang selaras
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.2.3 Setelah
mendapatkan asuhan kebidanan, pasien diharapkan dapat menemukan secara dini
kemungkinan adanya factor resiko dan komplikasi sehingga pasien dan keluarga
dapat menentukan sikap dalam mengambil keputusan
DAFTAR PUSTAKA
·
Manuaba, I. 1999. Memahami
Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Ester
·
Mochtar, E. 1998. Synopsis
Obstetri Fisiologi, Patologi. Jakarta : EGC
·
Raybun, W. obstetric dan
Ginekologi. Jakarta : Widya Medica
·
Saifuddin, A. 1996. Kelainan
Pada persalinan. Jakarta : Depkes RI
·
Mochtar,
Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta : EGC.
·
Prawirohardjo,
Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
·
Saifuddin,
Abdul Bari,2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo.
·
Depkes
RI. 2002. Asuhan Kebidanan Persalinan Normal. Jakarta : Depkes RI.
·
Manuaba.
1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta : EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar